Launching Perubahan Nama : “Swasti Sari Mart Ke Koperasi Konsumen Tunas Sari Sejahtera”

Koperasi Warta Kota

KUPANG, TOPNewsNTT||Besok Rabu, 17/06 Swasti Sari Mart yang merupakan koperasi sektor riil bagi anggota Kopdit Swasti Sari akan berubah nama menjadi Koperasi Konsumen Tunas Sari Sejahtera.

Perubahan nama akan ditandai dengan pembukaan selubung papan nama koperasi yang akan dilakukan oleh Ketua Koperasi Konsumen Tunas Sari Sejahtera Cornelis Kuma Opun, S.Fil,Ag.KAT.

Hal ini dinyatakan Cornelis kepada awak media saat jumpa pers di ruang kerjanya Rabu, 16/6.

Dalam penjelasannya Cornelis mengatakan bahwa Koperasi Konsumen Tunas Sari Sejahtera awalnya bernama Swasti Sari Mart yang lahir dari hasil usulan anggota pada RAT TB 2019.

Kopmen TSS sebagai anak usaha sektor riil Kopdit Swasti Sari sudah berjalan selama 1 tahun lebih dan sudah memiliki 2 Kopmen yang beralamat di Kolhua dan Oesapa.

Saat ini Kopmen TSS sudah berbadan hukum resmi yang tertuang dalam Akta Pendirian nomor 19 tahun 2021 dan disahkan oleh Menteri  Hukum dan HAM  RI Nomor AHU-0009474 AH.01.26 tahun 2021.

Kopmen TSS punya Visi “Terlaksananya  Perniagaan Prima Dengan Harga Terjangkau  Kepada Anggota”, Misi : menyiapkan produk usaha yang menjawab kebutuhan riil anggota, memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan tuntas dengan mengedepankan budaya sopan, santun, ramah dan murah senyum, mengutamakan mutu, keselamatan kerja dan kehandalan pelayanan dan menjangkau segmen pasar dengan harga terjangkau.

Koperasi Konsumen memiliki motto : “Sekali menanam, panen berkali-kali” Panen yang dimaksud adalah Panen Harga Murah (harga distributor), Panen Bonus Belanja dan Panen SHU.

Progres usaha selama setahun ini, keanggotaan tahun 2019 sebanyak 514 orang, 2020 sebanyak 728 orang dan 2021 sudah mencapai 1.288 orang anggota.

Omset per bulan secara fluktuatif berkisar antara Rp27.095.947 hingga Rp251.415.476,19, sehingga rata-rata omset per bulannya berkisar sekitar Rp208.450.402,79 dan jika diakumulasikan sampai dengan tanggal 14 Juni 2021 berkisar Rp1.250.702.416,72.

Sistem managemen yamg dipakai dalam menjalankan koperasi konsumen ini menurut Kornelis adalah menjual dalam bentuk grosir atau partai bagi pemilik kios binaan untuk menghidupkan kios anggota. Saat ini kios binaan Kopmen TSS mencapai 168 kios.

“Menjual barang partai grosir kepada anggota pemilik kios binaan dengan harga lebih murah. Dan sistem pinjaman, jika anggota punya modal 1 juta kami turunkan barang dengan nominal harga 2 juta, dan anggota hanya kembalikan pokoknya yang dicicil setiap minggu. Tanpa bunga. Sedangkan penetapan harga eceran kami tidak intervensi, intinya jangan melebihi harga normal pasaran karena akan merugikan pihak pemilik kios sendiri.

Kedepannya, jelas Cornelis, Kopmen TSS akan tetap berinovasi melakukan penjualan dengan tetap bersinergi dengan anggota, baik yang punya kios atau membeli eceran untuk keperluan rumah tangga.

“Untuk anggota selalu ada jalan keluarnya seperti ungkapan pegadaian : “mengatasi masalah tanpa masalah.” Ujar Cornelis tersenyum.

Manfaat bagi anggota Kopmen TSS adalah dengan motto : “Tanam Sekali, Panen Berkali-kali” lewat Harga Murah, Bonus Belanja dan SHU, Kornelis berharap dapat memberi solusi pengembangan usaha bagi anggota saat mengjadapi dampak ekonomi akibat Pandemi Covid-19 saat ini.

Target Managemen Kopmen TSS adalah meraih anggota sebanyak mungkin, hingga 2022 sebanyak 300 anggota, membuka koperasi Konsumen sebanyak jumlah kantor Cabang Kopdit di seluruh NTT, bekerja sama dengan KSP Swasti Sari dan Kopdit di BK3D Timor yang memiliki pendanaan usaha mikro di bidang sektor riil misalnya petani bawang, padi, cabe yang hasil produksi pertaniannya akan diserap oleh Kopmen dengan harga layak dan dijual ke pasar, penyediaan ATK, dan usaha lain jika memungkinkan sesuai tertuang dalam Akta.

“Dan suatu saat mimpi kita semua sektor usaha akan makin banyak dan menjadi Swasti Sari Group. Kami optimis.” Ujar Cornelis.

Sementara GM Kopdit Swasti Sari Yohanes Sason Helan yang ikut hadir dalam jumpa pers menegaskan bahwa

“Intinya kita buat pengembangan koperasi di era baru seperti menanam biji sesawi dan menghasilkan pohon yang memberi kehidupan bagi anggota. Sektor riil sembako bagi anggota baik untuk kebutuhan konsumsi maupun pengembangan usaha kios yang menjadi kios binaan. Intinya kami berusaha memenuhi kebutuhan anggota akan sembako. Kami mendirikan Kopmen lewat persetujuan ratusan orang. Dan masuk anggota hanya dengan Rp100.000 sekali selama lima tahun da  akan diperbaharui dan bisa panen tiga keuntungan : Harga Murah, Bonus Pembelian dan SHU. Dan kami ingin Kopmen ada di seluruh wilayah kantor Kopdit berada. Dan saat ini kami uji coba  di kantor utama di kota Kupang sebagai pemilik aset terbesar.  Dan kami memiliki basis anggota Kopdit Swasti Sari. Kedepannya Kopmen akan hadir setiap kantor Cabang. Daratan Timor dan Flores sangat membantu. Dengan hadirnya Kopmen ini kami ingin memutuskan sistem kapitalis yang ada di NTT. Kita harap semua anggota Kopdit menjadi anggota Kopmen, dan anggota Kopmen yang belum jadi anggota Kopdit bisa masuk. Sistem keanggotaan kami tanggung renteng Rp100.000 per anggota menjadi kekuatan dasar bagi Kopmen TSS. Kami membantu Kopmen berpola dari sistem kami membangun Kopdit Swasti Sari dan pasti akan tumbuh besar.”

Turut hadir para pengawas dan pengurus Kopmen Tunas Sari Sejahtera.|| jbr