Wabup.Heri Ngabut Minta Kerjasama Semua Pihak untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Birokrasi Daerah Kesehatan

RUTENG, TOPNewsNTT|| Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, S.H meminta kerja sama semua pihal untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Manggarai. Hal ini diminta Wabup.Heri Ngabut saat membuka kegiatan Desiminasi Hasil Kajian Audit Material Perintal Surveilans dan Respon (AMP-SR) tingkat kabupaten Manggarai di Aupa Ranaka Kantor Bupati Manggarai (Kamis 9/12).

Peserta Desiminasi Hasil Kajian Audit Material Perintal Surveilans dan Respon (AMP-SR) tingkat kabupaten Manggarai di Aupa Ranaka Kantor Bupati Manggarai (Kamis 9/12).

AMP-SR merupakan kegiatan penyusunan dan pengkajian penyebab kematian ibu dan perintal untuk meningkatkan kualitas pelayanan sebagai pembelajaran agar tidak terjadi lagi kasus yang sama pada waktu yang akan datang. Kegiatan diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Berdasarkan laporan ketua panitia pelaksana AMP-SR Maria Yasinta Tanggu bahwa jumlah kasus kematian ibu dalam kurun waktu 4 tahun terakhir di kabupaten Manggarai cenderung meningkat.
“Kematian ibu tahun 2017 sebanyak 5 kasus, 2018 sebanyak 6 kasus, tahun 2019 sebanyak 12 kasus, tahun 2020 menurun jadi 5 kasus namun hingga November 2021 trend alami peningkatan menjadi 12 kasus.” Sebut Maria.

Sedangkan kematian bayi, lanjut Maria, cenderung fluktuatif yakni 70 kasus di 2017 dan alami peningkatan jadi 83 kasus di 2018, tapi menurun jadi 76 kasus di 2019, meningkat jadi 85 kasus di 2020 dan pada Oktober 2021 sudah terjadi 83 kasus.”

Wabup.Heri Ngabut dalam sambutan sekaligus membuka AMP-SR menyatakan bahwa kasuas kematian ibu dan bayi menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan, karena menyangkut nyawa manusia.
“Lewat kegiatan AMP-SR ini saya berharap.dapat diketahui persoalan yang dihadapi selama ini dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.” Ujar Wabup.Heri Ngabut mengingatkan.

Wabup.Heri mengatakan hari ini setelah mendengar banyak penjelasan dari nara sumber supaya tahu persoalan kita, apa penyebab kematian ibu dan bayi di Manggarai dan disebelahnya tentu akan mengedukasi kita semua dan dari kita kepada masyarakat. Tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang kian mencemaskan.

Dalam menekan angka kematian ibu dan bayi Wabup.Heri kembali mengingatkan komitmen semua pihak, terutama dinas terkait untuk sama-sama berpikir bagaimana menyelesaikan persoalan ini atau minimal dari kegiatan ini menghasilkan komitmen untuk secara perlahan menekan angka kematian ibu dan bayi.
“Persoalan pertama dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi adalah SDM. Oleh sebab itu intervensi yang dilakukan selama ibu adalah penguatan kapasitas SDM di bidang pelayanan kesehatan.” Ujarnya.

Selain itu, Wabup.Heri Ngabut juga menekankan kepada petugas kesehatan terkait tentang pentingnya kedisiplinan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang harus mengikuti budaya Manggarai.
“Senyuman seorang bidan dan perawat juga dinilai menjadi obat untuk orang sakit. Jangan pakai pola pelayanan yang cocok dengan sosio budaya kita, jangan muka masam, harus ramah.” Pintanya.

“Saya tahu kita semua punya niat baik, hanya perlu dijaga dengan baik bagaimana kita urus sesama orang Manggarai, etika dan estetika itu harus tetap diperhatikan. Jangan lagi saya dengar ada petugas kesehatan yang meninggalkan puskesmas atau pustu pada saat jam kerja, kecuali ada alasan yang jelas.” Pintanya tegas.

Wabup.Heri Ngabut juga menyentil persoalan lain dalam pelayanan kesehatan di Manggarai adalah sarana dan prasarana. Yang akan dibenahi oleh pemerintah kabupaten Manggarai secara bertahap guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Sarana dan prasarana juga jadi persoalaj di Manggarai. Kalau SDM sudah baik, saran dan prasarana juga baik yamg tentu didukung keuangan yang baik maka tidak ada alasan lagi untuk ceritera tentang angka kematian ibu dan bayi yang meningkat seperti beberapa tahun terakhir.” Ujarnya yakin.

Dalam penyelesaian masalah kematian ibu dan bayo, menurut Wabup.Heri Ngabut, harus juga melibatkan banyak sektor dengan melakukan gerakan bersama.
“Jangan habis dengan omong terus, tapi pulang dari sini harus action. Alirlan kebaikan selagi negara memberi ruang dan kesempatan untuk kita. Pastikan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat tunjukkan itu kepada rakyat.” Ajaknya diakhir sambutan.|| juli br