Usai Diadukan Dirut Garda Maritim, GM ASDP Kupang Janji Perbaiki Mutu Pelayanan Pelabuhan Bolok

Infrastruktur Birokrasi Transportasi umum Warta Kota

NTT, TOPNewsNTT|| GM ASDP Kupang Curpiyitno janji akan perbaiki kualitas perlayanan pelabuhan Fery Bolok dan mengajak managemen KMP Garda Maritim 3 melakukan koordinasi internal usai diadukan buruknya pelayanan pelayaran terhadap KMP Garda Maritim 3 ke DPD RI Abraham Paul Liyanto (Rabu, 14/4).

“Dengan adanya pertemuan ini saya ajak pa Usack mari kita diskusikan untuk mencari solusi terbaik. Ayo saya buka ruang diskusi agar didapat kesepakatan untuk menata kembali alur pelayanan demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.” Ujar Cupriyitno.

Aggota DPD RI Abraham Paul Liyanto

Janji dan ajakan tersebut diungkapkan Cupriyitno menjawab keluhan Dirut Garda Maritim, Usack Benu bahwa selama 6 bulan berlayar melayani jalur Rote-Kupang selalu mendapati ketidaknayaman, dan ketidaktepatan jadwal buka tutup loket penjualan tiket dan waktu berangkat dan sandar KMP GM 3 di Pelabuhan Bolok.

RDP ini digelar sebagai respon Anggota DPD RI Abraham P.Liyanto dengan mempertemukan ASDP, BPTD, Shahbandar, Dinas Perhubungan, Garda Maritim 3, dan Ombudsman, agar mencari solusi dalam diskusi ini sehingga ada jalan keluar dan terjalin kemitraan yang baik dan harmonis demi membangun NTT lewat sektor transportasi laut.

Dalam diskusi ini, Usack Benu sebagai dirut PT Garda Maritim, mngungkapkan kekecewaanya atas pelayanan ASDP Kupang terhadap KMP GM 3 jurusan Rote-Kupang.

Jadwal buka tutup loket yang tidak jelas. Saat jadwal GM 3, loket sudah ditutup, padahal saat Jadwal Kapal ASDP, sudah lewat waktu pun kapal masih sandar tapi penjualan tiket masih berlangsung. Pas jadwal KMP GM 3 tutup lebih cepat.
“Baru satu minggu berjalan, pada waktu  jadwal keberangkatan kita, loket sudah tutup sehingga tidak bisa melayani penjualan tiket untuk kapal kita.” Jelas Usack awali pemaparan.

Managemen Garda Maritim menilai adanya perlakuan buruk pihak ASDP Kupang terhadap hak mereka dalam menjual tiket dan waktu sandar  yang sering harus menunggu hingga 2 sampai 3 jam karena masih ada kapal lain sandar. Hal itu diakui sanggat mengganggu pelayanan GM 3 terhadap masyarakat.

GM ASDP Kupang Cupriyitno

Paul Liyanto menekankan agar ruang diskusi diatasi untuk mendengar kuluhan dan klarifikasi dari Managemen GM 3 dengan pihak penyelenggara pelabuhan : ASDP, BPTD, Shabandar, Dinas Perhubungan tentang benar tidaknya keluhan dan apa yang terjadi sebenarnya disandingkan dengan fakka bagaimana pelayanan selama ini berjalan, apalah sudah sesuai aturan tidak, dan apa solusi dan statemen dari pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan di Pelabuhan Bolok.

“Disini kita dengar keluhan dan klarifikasi dan cari solusi, bukan saling aalahkan. Saya hadir untuk memberi solusi.” Ujar Paul Liyanto.

Hadir Managemen KMP Garda Maritim 3 (Dirut PT Garda Maritim Usack Benu dan Boby Pitoby), GM ASDP Kupang Cupriyitno, Hermin Welkys, supervisor Pelabuhan Andre Matte, Ka Shabandar, Shandy, Dinas Perhubungan NTT yang diwakili Kepala Seksi Ari Bay, BPTP Kupang Tito.

Pada pembukaan RDP, Paul menjelaskan bahwa dirinya sebelumnya menerima surat keluhan dari Dirut PT GM 3 Usack Benu terkait pelayanan terhadap kapal fery GM 3 pasca badai Seroja di pelabuhan Bolok sehigga terjadinya staknag pelayanan terhadap penumpang KMP GM 3 yang dirasakan merugikan penumpang dan managemen GM 3.

“Saya ingin menjadi penghubung antara masyarakat, pengusaha, pemerintah : dinas terkait dan ASDP Kupang sebagai pengelola dan penyelenggara pelayanan pelabuhan Bolok.” Jelas Paul.

“Ingat, ruang ini dibuka bagi kita untuk berdiskusi mencari solusi,  bukan untuk memperdebatkan siapa benar dan siapa salah,  tapi mencari solusi. Jika tidak ada soluai disini, maka saya akan koordinasi dengan gubernur dan walikota,  bila perlu dengan  menteri. Sekali lagi saya tidak mau ada perdebatan, tapi kita diskusi mencari solusi.” Tandas Paul tegas.

Usack kemudian menjelaskan secara detil lengkap dengan foto yang ditunjukkan lewat slide upaya managemen GM 3 melaporkan dan minta solusi pada GM ASDP pada 28 Oktober 2020, dan dijanjikan oleh Cupriyitno sebagai GM akan memperbaiki pelayanan loket dan waktu sandar di pabuhan.

Namun, menurut Usack kondisi yang sama yakni loket tutup lebih awal saat jadwal GM 3, dan waktu sandar yang molor masih saja terjadi, berujung pada kejadian Sabtu, 10 April 2021.

Dan 12 Maret 2020 Usack menyatakan ia berupaya menemui Yus dari BPTD dan kadis Perhubungan, untuk mencari jalan keluar.

Namun karena ada insiden kapal GM 3 tidak bisa sandar saat tiba di Bolok pada Sabru, 10/04 padahal membawa penumpang korban bencana sehingga ada insiden penumpang lomlat dari kapal GM 3 ke kapal Ile Labalekan untuk bisa turun ke pelabuhan, maka agar ia mengirim surat pengaduan ke DPD RI Abraham Paul Liyanto dan Ombudsman agar ada ruang diskusi dan cari solusi sehingga jangan terulang hal seperti yang dialami GM 3.

Foto bersama usai RDP

Dengan kendala yang dialami managemen GM 3, Usack menyatakan bahwa mempertanyakan apakah alasan-alasan dibalik jadwal buka tutup loket penjualan tiket dan molornya waktu sandar kapal, harus menghalangi kapasitas dan kualitas layanan KMP GM 3 yang dapat menempuh pelayaran hanya dalam wkatu 3 jam.Rote-Kupang pp? Sedangkan untuk satu unit KMP ini mereka mengivestasikan Rp4O, dan pada 2021 ini akan menambah 2 unit dengan total Rp80M.
“Alasan pelabuhan belum ready pada  2020, tapi ketika pelabuhannya sudah jadi sama saja perlakuan yang kami terima. Loket yang selalu sudah tutup pada saat jadwal kapal kami berlayar, petugas loket yang sering tinggalkan loket, dll masih saja terjadi saat jadwal kapal kami.” Buka Usack.

“Padahal Garda Maritim punya MoU yang diberikan oleh BPTD terkait jadwal dan route keberangkatan. Dalam MoU ini menetapkan kalau ada kapal ASDP yang Rute Kupang-Ndao setiap Kamis-Sabtu, kapal ini rutenya Kupang-Rote-Ndao. Sehingga Rabu dan Sabtu ada dua kapal yang ke Rote saya memberikan MoU yang sudah ada di Pak Paul, tidak ada kapal itu transit Rote. Tapi kalau transit Rote, penumpang kita tersedot habis untuk jadwal Rabu dan Sabtu.” Jelasnya.

Dan Usack ungkapkan kekecewaan pada insiden Sabtu,1p/04 dimana KMP GM 3  tidka bisa sansar sampai 3 jam karena menunggu kapal Ile labalekan yang tidak berijin dan kosong parkir di spot sandar mereka di Pelabuhan. Sehingga penumpang harus lompat ke kapal Lin untuk turun. Dan Usack menbgubgkapka bahwa ia harus menelepon Kadis Perhubung NTT Ishak Nuka, sekterais DPRD NTT Ince Sayuna, dan Gubernur NTT. Dan harus dengan  koordinasi Danlantamal Kupang ke ASDP baru bisa sandar.

Walau insiden ini sudah diselesaikan, namun Usack berharap ada koordinasi dan perubahan pada managemen pelabuhan oleh ASDP Kupang sehingga tidak terulang lagi.

Ari Bay, mewakili kadis Perhubungan NTT Ishak Nuka menjelaskan bahwa masalah antara KMP GM 3 dan ASDP Kupang sudah diambil langkah-langkah koordinasi dengan ASDP dan masalah tersebut sudah selesai.

Ari menyatakan kewenangan Dishub yang diberikan oleh gubernur hanya mengatur pemberian ijjn, penetapan lintasan dan jalur. Sedangkan terkait sistematis teknis pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas pelabuhan adalah sepenuhnya menjadi kewenangan ASDP Kupang.
“Tapi pada intinya bantuan koordinasi oleh kadis kami sudah memberikan hasil yakni KMP GM 3 akhirnya bisa sandar. Sedangkan terkait hal-hal teknis di pelabuhan adalah kewenangan ASDP Kupang.” Jelas Adi.

Dari Balai Penyeberangan Transportasi Darat Tito menjelaskan tentang kejadian tersebut sudah dinfokan sejak Senin itu dan dirinya minta salah satu staf cek ke lapangan terkait kondisi sebenarnya.
“BPTD sebagai perpanjangan tangan dari Dirjen Perhubungan Darat menyatakan bahwa mekanisme pelabuhan harus memenuhi prosedur alur pemuatan barang dan penumpang yang sesuai standar pelayanan minimum. Jika sudah ya bisa beroperasi. Dan Garda Maritim sudah memenuhi standar. Jika ada pelayaran tidak penuhi standar pelayanan maka harus dikoordinasikan dengan baik bagaimana kegiatan pelayaran laut dilakukan, yaitu sesuai standar. Terkait masalah di pelabuhan ada satuan pelayanan pelabuhan.” Jelasnya singkat.

GM ASDP Cupriyitno menjelaskan,
“Loket buka sampai jam 5 sore. Tapi jika ada petugas yang sedang pergi atau tidak ada diloket ya mungkin makan siang atau urusan lain. Dan ada pengaduan sudah sampai ke Ombudsman dan Kadis Hubung mengenai persaingan tidak sehat itu tidak ada. Tapi saya mau katakan disini bahwa jalur Kupang -Rote ini jalur sepi dan dalam analisa bisnis tidak menguntungkan. Makanya saya kaget juga ada swasta masuk, saya bilang kita lihat saja sampai seberapa lama ia bertahan. Jalur ini sepi tidak ramai. Hanya orang nekad mau masuk jalur ini. Jika dilihat dari analisa bisnisnya jalur ini tidak termasuk menguntungkan. Karena kami saja yang disubsidi saja, kami hanya mengoperasikan 2 kapal. Jadi saya bilang kita lihat saja seberapa kuat mereka beroperasi. Dan kalau ada masalah di lapangan selesaikan saja baik-baik. Makanya saya juga heran bisa dibicarakan dalam forum sebesar ini yang masalahnya bisa diselesaikan di lapangan.” Tandas Cup.

Terkait jadwal kapal sandar dan berangkat, Cup menjelaskan bahwa melihat potensi jalur ini, ASDP hanya menjalankan dua kapal yang dijalankan jika penumpang ramai, jika penumoang tidak ramai, maka kapal tidak jalan.
“Dari aspek bisnisnya, jalur ini sepi dan kami hanya mengoperasikan 2 kapal saja. Maka kami heran ada swasta nekad masuk dan memberikan subsidi-subsidi.  Dan tahun ini jujur kami akui bahwa kami rugi Rp30 M tahun ini. Dengan subsidi pemerintah saja kami rugi Rp30 M.” Jelasnya.

Dan saat insiden molornya KMP GM 3 sandar, pada Sabtu, 10 April menurut Cup, mereka sebenarnya memaksakan pelayanan pelayaran saja, karena masih dalam kondisi darurat pasca bencana. “Kami paksa melayanai karena adanya desakan dari berbagai pihak untuk penyaluran logistik bantuan bencana saja. Kapal kami ada di Borong.” Jelas Cupriyitno.
“Tapi kami membuka diri dan mengajak Garda Maritim untuk berdiskusi dan memcari solusi terbaik agar jangan terjadi lagi masalah seperti ini. Ayok tentukan waktu agar kita diskusi.” Ajak Cupriyitno.

Sedangkan dari Hermin Welkys dari ASDP  menyatakan bahwa masalah ini sebenarnya bisa diselesaikan dilapangan.
“Kita bisa koordinasi di lapangan, dan kami tidak tutup pintu kami. Jika masalah ini sampai sini kami ingin ada solusi untuk kami bicarakan. Karena kami ada urusan lebih penting untuk diurus yaitu bencana.”

Andre Neparasi Matte, menyatakan menyayangkan harus sampai masalah ini sebenarnya merepotkan  Abraham Liyanto ada tugas lain.
“Ruang komunikasi apa yang kami tidak  bangun. Apa yang mereka keluhkan di lapangan kita bangun. Loket kami buka sampai jam tutup dan petugas kami tidak pernah tinggalkan loket. Jadi tolong kami sangat menyanyangkan dengan kejadian ini harus sampai seperti ini. Kalau ada kendala dilapangan saat itu. Kejadian tanggal 10 itu nonsens, rekayasa semua. Tolibg tunjukkan mana penumpang yang jatuh ke.laut, karena di pelabuhan ada shabandar. Tapi berita sudah meluas dan walau tidak ada penumpang yang lompat dan jatuh ke laut kalau ada kita sudah wajib lapor. Jadi jangan dengan laporan anak buah di lapangan langsung percaya, cross cek dulu.” Tandas Andre kesal.

Manager Usaha ASDP Kupang Hermin Welkys juga menyatakan selama ini mereka selalu buka pintu untuk kordinasi di lapangan, dan masalah selalu diselesaikan secara internal saja di kantor.

Abaraham Paul Liyanto mengapresiasi Cupriyitno selaku pimpinan ASDP Kupang yang dinilai sangat profesional.
“Tapi usaha bisnis selalu ada resiko, jadi kalau Garda Maritim mau masuk nekad sekalipun tentu mereka sudah siap. Anjuran saya untuk Garda Maritim adalah cros cek informasi staf. Dan usahakan jalan diskusi untuk mencari solusi.” Anjur Paul.

Perwakilan dari Shabandar Kupang yang ikut hadir, Mayor Shandy menjelaskan baru tahu ada masalah seperti dalam surat ke DPD RI sehingga ingin tahu masalahnya apa.
“Sampai sejauh ini belum ada laporan ke kami terkait insiden tersebut, walau  dari ASDP  sudah kirim utusan ke Shabandar namun utusan tersebut tidak tahu ke bagian mana sampaikan surat, sehingga kami belum terima suratnya.” Jelas Mayor Shandy.

Boby Pitoby menjelaskan pada dasarnya kalau Garda Maritim ingin membuat terobosan dengan tujuan utama hanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik. Sehingga ia meminta ASDP menghormati Spot dan jadwal yang sudah diberikan ke GM 3, sehingga tidak terjadi lagi kejadian seperti Sabtu,.10/4 dan kejadian sebelumnya terhadap KMP GM 3.

Menanggapi pernyataan GM ASDP bahwa jalur Kupang-Rote tidak menguntungkan, Usack meminta ijin mengambil alih dengan menambah 2 armada Kapal tujuan Kupang-Rote dan Rote Kupang yang dijawab oleh Cupriyitno,
“Untuk jalur Kupang-Rote masih ada 1 slot.”

Perwakilan Ombudsman Kris Beda Daton menyatakan bahwa masalah ini sudah sejak Maret 2021 sudah ada surat ke Ombudsman, namun karena sedang dalam koordinasi dinas terkait maka sesuai aturan internal sebelum 14 hari tidak boleh difasilitasi. Namun hingga 14 hari ia  terus menerima lewat wa masuk foto serta vidio penumpang lompat dari kapal ke kapal. Yang dikeluhkan oleh Garda Maritim ada dua yaitu jadwal buka tutup loket penjualan tiket tadi sudah dijawab jam 17.00 wita di tutup, dan artinya keluhan GM bahwa lewat 5, 6 menit ditutup sudah dijawab ya, tutup pukul 17.00 wita. Terus menurut saya ada beberapa yang belum terklarifikasi yaitu kapalw.menueut keluhan GM bisa 2 sampai 3 jam tidak bisa masuk apakah karena kpl sedag bongkar muat, atau urusan lain sehingga tidak bisa geser. Atau adakah prosedur penggunaan pelabhuan yg tdk ditaati oleh GM sehingga tidak bisa sandar. Karena tidak diklarifikasi dan didiskusikan  disini maka besok akan terjadi lagi. Makanya perlu diklarifikasi dan disikusikan solusinya seperti apa. Walau tadi ASDP bilang jalur Kupang-Rote adalah  jalur  favorit dan menguntungkan, walau tadi ASDP bilang  tidak menguntungkan, namun saya sering diskusi dengan ASDP dan faktanya jalur ini sangat menguntungkan dari semua jalur.

Diakhir RDP, Paul Liyanto mengambil kesimpulan bahwa semua pihak sebaiknya duduk diskusi mencari solusi untuk managemen tata kelola pelabuhan dengan baik, dengan tetap memperhatikan aturan berlaku, hak dan kewajiban dan selalu memilih jalan koordinasi dan diskusi dengan bijak dan kepala dingin dengan tujuan mulia :
Pertama : memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai ujung tombak pelayanan publik,
Kedua : menjadi bagian dari pelaksana pembangunan NTT di seluruh aspek, dari segi transporatasi laut.
Ketiga : sebagai pemerintah harus mendukung dan wellcome menerima upaya pihak swasta yang ingin ikut kontribusi dalam pembangunan NTT lewat aspek apapun. Dan menjadikan sektor swasta sebagai mitra, karena menurut Paul Liyanto harus diakui membangun NTT pemerintah tidak bisa sendiri, dukungan pemerintah, masyarakat dan swasta harus berjalan bersama atau tiga batu tungku.
Keempat : bahwa semua masalah ada solusi namun semua bisa di selesailan jika membuka ruang diskusi.
Kelima : saat ini semua harus fokus pada kondisi Covid-19, bencana Seroja dan menghormati umat Muslim yang berpuasa sehingga apapun masalahnya, semua harus dicarikan solusi terbaik.|| juli br</b