Satu Pasien positif Covid-19 Meninggal di RS Siloam, total 69 orang : Ini pesan Jubir Satgas Kota Kupang

Kesehatan Warta Kota

Kupang, Top News NTT|| Pagi ini sekitar pukul 08.45 wita, telah meninggal 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Siloam Kupang.

Berdasarkan hasil penelusuran Top News NTT di luar ruang jenazah, dan berdasarkan penuturan kakak kandung almarhumah, Edi Foeh,  diperoleh keterangan bahwa almarhumah adalah seorang pendeta berinisial LF (57 tahun) ketua Majelis Jemaat GMIT Oebufu dan warga Oebufu, Kota Kupang.
“Mama pendeta sudah menderita asma akut juga selama dua tahun belakanhan ini. Dan sudah sering sakit. Dan dua hari lalu almrahumah sesak napas terus  diopname selama dua hari di RS Siloam. Karena kondisi almarhumah  sakit dan tidak tertahankan, sesak napas sehingga dibawa opname dan mungkin Tuhan berkehendak lain maka meninggal pagi ini.” Ujar Edi terbata.

Edi Foe menjelaskan sudah beberapa tahun terakhir almarhumah  sakit sehingga imun menurun dan begitu ada Covid-19 maka langsung drop.

Edi menyatakan sangat menyesal dengan kondisi saat ini dimana makin banyak pasien positif di kota Kupang, tapi masyarakat masih saja melawan.
“Masyarakat ni masih melawan, keluar sonde pakai masker, sonde jaga jarak, buat kerumunan. Pemerintah lewat gugus tugas bahkan pa wali turun kas tau ju sama sa. Padahal harusnya masyarakat taat sudah dengan kondisi saat ini, su banyak orang mati karena Covid ni, iko anjuran pemerintah.” Ujarnya berpendapat dengan dialek Kupangnya.

Sebelum jenazah dibawa oleh tim satgas gugus tugas kota Kupang datang membawa ke TPU Damai Fatukoa untuk dimakamkan sesuai protokol Covid, nampak Ketua Sinode.GMIT NTT Pdt.Dr.Merry Kolimon hadir menguatkan jenazah sebagai pengiringan menghantar ke liang lahat dengan menjaga jarak.

Erents Ludji, Jubir Satgas Gugus Tugas Covid-19 kota Kupang

Sedangkan Erents Ludji, Jubir Satgas Gugus Tugas Covid-19 kota Kupang lewat sambungan telepon menyatakan :
“Atas nama Satgas Gugus Tugas  kota Kupang, pribadi dan atas nama  seluruh keluarga menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya ibu pendeta Lori Foeh.  Bagi seluruh keluarga, dimana ada keluarga yang sudah meninggal akibat Covid ini, kami sekali lagi atas atas nama satgas gugus tugas covid 19 kota Kupang, dan juga keluarga menyampaikan duka yang mendalam.” Ujar Erents.

Selain itu, kembali ia mengingatkan bahwa setiap hari di kota Kupang, ada yang meninggal karena Covid-19.
“Maka selaku Jubir Satgas Gugus Tugas Covid-19 kota Kupang, kami tetap menghimbau kepada seluruh warga masyarakat kota Kupang, untuk  tetap tingkatkan kewaspadaan  dengan disiplin dan taat. Saat ini tidak lagi gerakan 3M tapi 5M yaitu Memakai Masker dengan benar, Mencuci tangan dengan sabun, Menghindari kerumunan, Menjaga Jarak, dan Menghindari bepergian jika itu tidak mendesak. Kemudian cukup beristirahat, cukup makan bergizi.” Tegas Erent mengingatkan.

“Sekali lagi kami mohon kerja sama dari semua pihak : masyarakat, pemerintah, teman-teman media, teman-teman akademisi, pelaku ekonomi dan kelompok masyarakat. Satu saja dari lima komponen ini lengah, maka pasti, maka Penthahelix ini tidak akan bekerja dengan benar.” Ajaknya.

“Oleh sebab itu, sekali lagi dengan tugas, otoritas dan peran masing-masing, mari kita mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga dan komunitas kita terapka  disiplin ini secara baik, benar dan sadar.” Ajaknya lagi.

“Karena sekali lagi kita sedang menghadapi musuh yang tidak kelihatan.” Serius diingatkannya.

Diakhir wawancara Erents mengajak  semua pihak untuk panjatkan doa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayan kita masing-masing agar Tuhan beri kekuatan untuk hadapi pandemi ini dan jadi pemenang lewat apa yang sudah ditetapkan pemerintah dan harus kita semua lakukan dan diikuti secara baik oleh seluruh masyarakat kota Kupang.

Berdasarkan rilis data perkembangan covid-19 di NTT Rabu, 03/02, dengan bertambahnya 1 pasien meninggal pagi ini, maka total pasien meninggal di kota Kupang menjadi 69 orang (2,6%).

Sedangkan pasien positif bertambah 81 orang sehingga total positif menjadi 2.675, sembuh bertambah 16 orang sehingga total sembuh menjadi 1.053 (39,4%), total dirawat 1.553 (58%).|| juli br