Peringati Hari Lansia Nasional, Pemkot Gandeng KOMDA LANSIA Kupang Gelar Seminar Lansia 2019

Kependudukan Warta Kota

KUPANG, TOP NEWS NTT ■■ Pemerintah Kota Kupang, makin tunjukkan kepedulian terhadap nasib Lansia di Kota Kupang. Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Kupang bersama Komisi Daerah Lanjut Usia (KOMDA Lansia)  Kota Kupang menyelenggarakan Acara Seminar Kesejahteraan Lanjut Usia Kota Kupang Tahun 2019 di Ruang Rapat Garuda Lantai 2 Kantor Walikota Kupang hari ini (12/9) dalam rangka memperingati Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2019 yang diselenggarakan di Bandung.

Kegiatan diawali dengan arahan Ketua Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Kupang, Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man.

Peserta adalah para lansia perwakilan dari 51 Kelurahan se-Kota Kupang.

Turut hadir dalam acara tersebut para Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, Ny. Elisabeth Man Rengka, Camat dan Lurah se-Kota Kupang. Bertindak sebagai narasumber, Wakil Wali Kota Kupang, selaku Ketua Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Kupang, dr. Hermanus Man dan Kabid Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Gusti Agung Ngurah Suarnawa, SKM.

Dalam sekapur sirih yang disampaikan Sekretaris Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Kupang, Drs. Gabriel G. Kahan, M.Si mengatakan bahwa kehadiran para undangan, narasumber dan para peserta pada acara ini sesungguhnya merupakan perwujudan nyata curahan perhatian dan kepedulian terhadap para lanjut usia, sekaligus untuk meningkatkan koordinasi yang bersinergi antar instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Kupang. “Dan sebagai upaya kita bersama dalam mewujudkan visi dan misi Komda Lansia Kota Kupang yakni ‘Menjadikan Kota Kupang sebagai Kota Ramah Lansia’,  sehingga apa yang menjadi impian dan dambaan kota ramah lansia yang memungkinkan para lansia di kota Kupang untuk hidup lebih sehat, aktif, produktif dan mandiri. Untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai Kota Ramah Lansia membutuhkan penyatuan pola pikir dan pola tindak seluruh sektor terkait dari instansi pemerintah daerah, masyarakat dan keluarga, koordinasi yang bersinergi dalam penyusunan kebijakan berupa program dan kegiatan serta implementasinya.” Ujar Gabriel Kahan.

Sementara itu, lanjutnya, Sekretariat Komisi Daerah Lanjut Usia masih diperhadapkan pada keterbatasan ruang kerja yang masih bergabung dengan Ruang Kerja Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Kupang dan tenaga operasional. Kondisi tersebut mempengaruhi kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, teristimewa program konsolidasi organisasi, edukasi, sosialisasi dan akses database lansia se-Kota Kupang sebagai perwujudan nyata pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, Keputusan Preseiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2004 tentang Komisi Daerah Lanjut Usia dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanganan Lanjut Usia di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Keputusan Walikota Kupang nomor 10/KEP/HK/2019 tentang Pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia Kota Kupang dan Sekretariat Daerah Lanjut Usia Tahun Anggaran 2019.

Kegiatan hari ini akan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Komisi Daerah Lanjut Usia pada keesokan hari (13/9) yang akan mengkonsolidasikan rencana pembentukan Komisi Daerah Lanjut Usia tingkat kecamatan dan kelurahan se-Kota Kupang.

Mengawali sambutan sekaligus membuka kegiatan dengan resmi, dr. Hermanus Man mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut, dimana para lansia dapat bertemu dalam satu forum, bahkan berbangga karena diantara para peserta terdapat lansia yang berumur 75 tahun.

Heeman Man mengatakan,  di tahun 2045 usia harapan hidup diramalkan akan meningkat ke usia 80 tahun, saat ini usia harapan hidup adalah 72 tahun. Ini dikarenakan dari gizi, gaya hidup dan lingkungan yang diperkirakan akan semakin meningkat kualitasnya, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi. “Bukan karena kita takut mati, karena kematian tidak ada hubungannya dengan usia, karena itu adalah rahasia ilahi. Tapi bagaimana menjadi tua yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan, sehingga menjadi usia lanjut yang berkualitas dan bahagia. Menjadi tua biasanya identik dengan penurunan kondisi fisik dan mental (daya ingat), oleh karena itu seminar kali ini bermaksud untuk memotivasi para lansia untuk mempertahankan kualitas kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup,” ujar dr. Hermanus Man.

Disamping itu, Wakil Wali kota Kupang juga mengatakan agar kedepan kegiatan-kegiatan bagi para lansia lebih ditingkatkan lagi, terutama kegiatan fisik.

Dalam kesempatan pertama sebagai narasumber, dr. Hermanus Man memaparkan materi Dinamika Psikologis pada Lansia, bahwa menurunnya kondisi fisik dan psikologis pada lansia merupakan faktor alami yang tidak dapat dicegah tetapi dapat diperlambat atau dipercepat tergantung kepada lansia yang bersangkutan, pola makan, lingkungan dan keturunan.

Untuk itu semua orang perlu mempersiapkan diri menghadapi masa lansia, makin siap seseorang menghadapi masa lansia, makin lambat proses penurunan fisik psikologis tadi dan sebaliknya, yang menjadi masalah adalah bagaimana caranya mempersiapkan diri dalam menyongsong masa lansia.

Agar lansia merasa nyaman dalam kehidupan sehari-hari, perlu diperhatikan beberapa hal seperti menentukan tempat tinggal yang memuaskan untuk masa tua, menyesuaikan diri dengan uang pensiun yang diperolehnya atau uang yang dimilikinya, memantapkan kegiatan rutin rumah tangga secara memuaskan, memelihara hubungan yang harmonis dengan suami istri. Menghadapi kehidupan diri sendiri atau persiapan diri untuk hidup tanpa pasangan, memelihara hubungan dengan anak dan cucu, memelihara hubungan dengan lingkungan sekitar dan menemukan makna hidup. Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah lansia, dibutuhkan kehadiran keluarga atau orang-orang terdekat dan penerimaan dari dalam diri lansia itu sendiri, menghadapi kenyataan bahwa dirinya telah memasuki usia lansia.

Wakil Wali kota Kupang kemudian menyimpulkan bahwa kaum lansia sesungguhnya memiliki peranan penting dalam masyarakat secara historis. Mereka dapat dikatakan “pelopor” pembangunan karena pernah mengalami fase usia yang secara kategorial berada di bawah fase usianya sekarang. Bahwa suka atau tidak, setiap yang sudah mencapai puncak, pasti akan menurun, demikian pula dengan manusia apapun profesinya seberapapun ia mengusahakannya akhirnya akan menurun juga. Penurunan ini akan dirasakan oleh yang bersangkutan dan orang lain akan tahu bahwa ia mulai menurun. Kemampuan seseorang, baik fisik, psikis, sosial ekonomi pada umumnya akan menurun setelah memasuki masa lanjut usia, inilah yang dikatakan dinamika psikologis pada lansia.

Kabid Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Gusti Agung Ngurah Suarnawa, SKM yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam membawakan materi tentang “Bimbingan Latihan Fisik Pada Lanjut Usia” memaparkan bahwa berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2019 tentang Kesehatan pasal 138 upaya pemeliharaan kesehatan lansia harus ditujukan untuk menjaga agar lansia tetap hidup sehat dan produktif secara sosial dan ekonomis sesuai dengan martabat manusia. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitasi kelompok lansia hidup mandiri dan produktif sosial dan ekonomi.

Menurut data Bappenas, prediksi usia harapan hidup di Indonesia tahun 2010-2015 adalah 70,1 tahun, tahun 2030-2035 adalah 72,2 tahun, sementara jumlah lansia pada tahun 2020 diprediksikan meningkat sebesar 11,3% dari 24 juta jiwa yang tercatat di tahun 2018.

Sementara di Kota Kupang, jumlah pra lansia (usia 49-59 tahun) sebanyak 84.205 jiwa, jumlah lansia (usia 60 tahun keatas) sebanyak 17.373 jiwa, dan jumlah lansia berisiko tinggi (risti) yaitu yang berusia 70 tahun keatas sebanyak 5.743 jiwa. Dinas kesehatan Kota Kupang berupaya untuk meningkatkan peran puskesmas sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan masyarakat sehingga mampu melakukan upaya promotif, preventif & kuratif bagi lanjut usia melalui kegiatan penyuluhan, pembinaan, deteksi dini kesehatan & faktor risiko. (humas) ■■ editor : Juli BR/Top News NTT

Sumber : SP Bagian Humas Kota Kupang