LL Dikti XV Kupang Gelar Seminar Tingkatkan Kapasits SDM NTT Melalui Program SAMEO Center

Uncategorized

NTT, Top News NTT|| LL Dikti XV NTT gelar seminar Webinar pada Minggu, 20/12 di Aston Hotel yang diikuti oleh 35 PT di NTT.

Kegiatan juga dihadiri dan dibuka oleh Wakil Gubernur NTT Drs.Josef A.Nae Soi. DPR.RI Muh.Syaiful Huda yang secara daring mengikuti seminar ini yang dilaksanakan 0dalam rangka merayakan HUT Ke-62 NTT.

Hadir sekaligus membuka seminar ini sebagai pemateri Wakil Gubernur NTT Drs.Josef A.Nae Soi,MM,  Ade Erlangga masdiana, sekretris  LLDIKTI  XV, Prof.Mangadas Lumban Gaol,M.Si.,Ph.D Kepala LLDIKTI XV. Sedangkan M.Sofwan Effendi Direktir  Sumber Daya Dirjen Dikti Kemdikbud,  KH. Saiful Huda, ketua komisi X DPR RI, mengikuti dan jadi nara sumber secara virtual. Webinar dikuti oleh  diikuti oleh 55 PTN dan PTS di NTT sebagai peserta. Usai seremonial pembukaan diakhiri dengan penandatanganan MoU antara LL Dikti XV dengan SEAMEO dan PT.

Ade melaporkan bahwa akan ada penandatanganan MoU antara LL Dikti XV dengan SEAMEO Center untuk kerja sama selanjutnya bersama semua PTN dan PTS.
“Mari kita sama-sama majukan PT dengan LL Dikti XV dan SEAMEO Center selanjutnya.” Ajak Ade.

Gubernur NTT Josef A.Nae Soi

Sementara Kepala LL Dikti XV Kupang Prof.Mangadas Lumban Gaol,M.Si.,Ph.D menyatakan bahwa Lembaga ini baru beberapa bulan berdiri di NTT dan akan bersama-sama dalam meningkatkan masalah  pendidikan di NTT khususnya PT.
“Perananan PT dalam peningkatan kapasitas SDM di NTT sangatlah strategis. PT memiliki kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan kualitas SDM. Itu yang akan kita diskusikan dalam webinar ini. Bahwa perkembangan  teknologi semakin pesat, dan tanpa mempersiapkan SDM yang bagus, tentunya kita akan ketinggalan.” Ujarnya.

Dengan mempertimbangkan kondisi NTT yang dalam aspek pendidikan yang masih masalah hingga saat ini dibandinglan wilayah lain.
“Semacam ada ketimpangan secara geografis, hal yang sama juga terjadi pada PT. Sebagai contoh pa wagub, dari segi akreditasi saja. PT di NTT belum ada yang masuk Akreditasi A. Dari segi institusi, program studi, baru dua PT yang prodinya Akreditasi A. Sementara Akreditasi adalah merupakan bentuk pertanggungjawaban kita kepada masyarakat dalam melaksanakan pendidikan. Karena akreditasi adalah instrumen yang dipakai sebagai jaminan bahwa kita melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.” Ungkap Mangadas.

“Kendala lain yang bisa menjadi pandangan nara sumber, dan bisa membantu kami, bahwa dari 60 PT di NTT belumlah bagus semua SDMnya. Dominan basisnya masih dibawah dibawah 1000 orang. Dan jika kita pakai barometer risalah  manajemen belumlah memenuhi standar. Dan kita akan menjadi tugas kita ke deoan membuatnya lebih baik. Jika tidak amka kwmampuan kita membentuk SDM akan diragukan. Semoga apa yang dihasilkan dalam seminar ini dapat memberikan kontribusi sebagai langkah awal kita meningkatkan SDM di NTT untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.” Ujarnya.

“Pendidikan NTT secara nasional nomor 3 terpuruk. PT banyak dari segi jumlah namun secara akreditasi masih jauh. Kita harus siapkan sdm untuk hadapi Bonus Demografi. Jika tidak maka akan menjadi minus demografi.” Tandasnya akhiri sambutan.

DR.M.Sofwan Effendi Direktur  Sumber Daya Dirjen Dikti Kemdikbud RI ketika sampaikan sambutan Dirjen Kemendikti menyatakan,
“Sebelum 2045 kita akan kebanjiran tenaga peoduktif. Usia produktif kita 52% diantaranya berada pada usia-usia produktif dan ini aangat menguntungkan bagi Indonesia. Ini  adalah bonus sekaligus masalah buat Indonesia. Permasalahnya utama adalah bagaimana mengolah sdm usia produktid di Indonesia sangat melimpah. Dan masalahnya adalah bagaimana kita mengelola SDM usia produktif yang  begitu melimpah. Sehingga menjadi motor penggerak bagi pembangunan di Indonesia.” Sebut Sofyan.

“Sebelum 2045 kita akan melalui 2030 dimana pada saat itupun Indonesia diprediksi akan menjadi lokomotif dunia untuk penguatan SDM. Kita punya sangat banyak Bonus Demografi. Dan Para analis mengatakan Indonesia akan berada pada urutan ketujuh kekuatan ekonomi besar dunia. Nah merespon kebutuhan besar saat itu, di 2020 sampai 2024, presiden Jokowi dan wakil presiden Muh.Amin sudah merencanakan satu thema besar tentang ‘Indonesia Maju, SDM Unggul’. Itu artinya sebuah tantangan bahwa apabila Indonesia ingin maju, harus  menjadi motor penggerak dari sdm unggul. PT sebagai salh satu masyarakat ilmiah, yang diyakini mencetak tenaga ahli dan tenaga termpil sebagai salah satu komponen SDM Unggul di Indonesia, saat ini APK PT baru pada diangka 36% dan diprediksi tahun 2024 akan menjadi 40%. Dengan kekuatan 40% ini kita berharap akan lahir generasi-generasi muda yang tangguh lulusan PT yang punya keahlian nyata dan mampu merespon kebutuhan dasar dan kebutuhan nasional dunia global. PT sebagai salah satu pusat keunggulan IPTEK dan informasi yang kini mampu mengembangkan kearifan lokal dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan wilayah oleh karena itu melalui PT inilah diharapkan akan mempercepat generasi-generasi unggul. Generasi yang mampu menjawab tantangan kebutuhan Indonesia di pentas yang lebih mendunia ada di pentas lokal dengan lebih mendunia dengan berbagai keahlian dengan berbagai skema keterampilan yang dipilih. Oleh karena itu ada satu kebijakan dari Mendikbud MPKM yaitu Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar adalah salah satu jawaban terhadap pemenuhan kebutuhan SDM dari mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Di bidang pendidikan tinggi, khususnya MPKM  paling tidak mengalami dua epidose. Episode dua terkait dengan potensibilitas  institusi membuka  dan potensi  mahasiswa mengambil peran didalam  mata kuliah diluar prodinya. Di episode enam memperkuat basis PT dari segi transformasi pendanaan. Dan oleh karena itu didalam MPKN ada tiga point. Pertama menciptakan lulusan yang lebih mudah diserap oleh dunia industri dengan penghasilan yang lebih memadai. Yang kedua bagaimana mempersiapkan dosen lebih paham dan lebih mengerti kebutuhan pasar dan industri. Dan terakhir adalah  bagaimana mendesain kurikulum yang mengasah keterampilan, kolaborasi dan pemecah masalah. Ini semua mampu diakui menjawab tantangan SDM Unggul mempersiapkan Indonesia Maju di 2045.” Ungkapnya.

Berkaitan dengan peran PT sesuai dengan UU Guru dan Dosen, Indonesia, Soyfan dberharapk PT dapat melaksanakan Tri Dharma PT yaitu pendidikan, penelitan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Namun demikian dibutuhkan satu eksplorasi didalam pelaksanaan Tri Dharma tersebut agar lebih tajam didalam menghasilkan lulusan. Salah satu eksplorasi dan inovasi yang digagas adalah menjadikan setiap PT harus memiliki misi diferensiasi, yaitu satu fokus PT didalam melaksanakan Tri Dharma PT yang fokus pada center of exelense yang ingin dibangun. Sehingga produktifitas PT akan sangat ditentukan dari fokus mana yang diambil dari Tri Dharma. Dan itu semua semata-mata didalam rangka mempersiapkan kapasitas PT, dosen dan lulusan yang bisa menjawab tantangan kebutuhan dasar masyarakat dan dunia industri.” Katanya.

“Tiga peran tersebut adalah pendidikan harus berkolaborasi riset. Riset akan menconduct eksplorasi pengetahuan menjadi sesuatu yang kolaboratif dan inovatif. Dan harus dikolaborasi dengan interprenes. Sebuah tantangan yang harus dijawab adalah lulusan pendidikan  atau PT Indonesia ke depan harus menyiapkan diri menjawab tantangan kedepan didunia nyata. Sehingga gabungan akademisi dan praktisi dibutuhkan dalam kapasitas sebagai dosen penggerak. Syaratnya ada dua memagangkan dosen menetapkan kompetensi dosen sesuai dengan kebutuhan pasar dan ilmu yang dimilikinya, atau menghadirkan praktisi didalam kampus. Sehingga kolaborasi antara akademisi dan praktisi diyakini akan mampu memperkaya mahasiswa sebaga insan lulusan yang terampil dan diharapkan mampu kebutuhan masyarakat dan pasar sesuai dengan peran dan tugas yang akan dia geluti setelah lulus.” Katanya.

“Kepada PT dan LL Dikti  khususnya sebagai lembaga yang mengayomi setiap PT, baik negeri maupun swasta di NTT semoga bisa berkolaborasi dengan ddngan dunia usaha, masuarakat dan pemerintah dan setiap PT di dunia, khususnya saat ini dengan SEAMEO Centre itu satu langkah maju agar kita bisa mempersiapkan lulusan yang berkualitas. Sehingga dengan kolaborasi ini dapat memampukan setiap PT untuk medesain kurikulum yang Sesuai dengan centre of excelent dan menghasilkan kerja sama yang mampu membangun PT di NTT.” Sebutnya.

Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam sambutannya kebijakan anggaran bagi dunia pendidikan dari pendidikan dasar hingga PT 20% agar lebih diefektifkan.
“Kontribusi APBN Rp508 T yang diurus langsung oleh kemendikbud baru  75% saja. Ia ingin agar pendidikab NTT bisa menjadi leadher bagi kemajuan Indotim. Dan komitmen pempus ingin menjadikan agenda lriorifas peningkatan sdm san butuh kolaboraai efwktif dengan semua pihak. Termasuk afirmasi program yang sifatnya memberikan lerhatian khusus dibanding provinsi lain. Terkait dengan itu sangat penting peran LL Dikti XV dalam rangka berkolaborssi efektif menyampaikan seluruh informasi yang efektif kepada pempus teeutama kepada DPD RI Komisi X. Dimana selama ini menjadi kendala.” Kata Sofyan.

Sofyan juga sampaikan politik anggaran bahwa melalui Dirjen dikti terkait politik anggaran ia menyatakan bahwa Politik anggaran untuk pendidikan di NTT belum maksimal.
“Terutama dalam rangka mempercepat transformasi di seluruh PTN dan PTS dalam rangka memfasilitasi seluruh anak muda NTT menjadi kebanggan. Kita ingin maksimalkan anggaran 20% untuk fungsi pendidikan bisa dimaksimalkan.  Dari 20% anggaran untuk pendidikan yang Rp508 T,  baru difungsikan oleh Kemendibud hanya 75%. Itulah yang menjadikan pendidikan di NTT belum mencapai hasil memuaskan dari aspek kualitas lulusannya. Ia minta dukungan dari semua pihak terkait di NTT mendoakan agar realisasi anggaran 20% pendidikan bisa lebih terserap 100% demi peningkatan kualitas pendidikan di NTT.” Tandasnya.

Ia juga menyorot beberapa momentum dalam rangka mencapai transformasi percepatan pendidikan.
“Di 2021 Komisi X DPR RI dan Kemendikbud telah menjadikan prestisi UU Sisdiknas no 20/2003 sebagai agenda peubahan. Kami ingin revisi UU no 20/2003 Sisdiknas menjadi momentum perbaikan Didunia pendidikan kita di masa yang akan datanh. Karena itu pada konteks regulasi yang akan kita masukkan sampai pada konteks revisi UU kami ingin mengambil beberapa hal salah satunya dengan kami ingun emua kebijakan terkait pendidikan dan peningkatan kebijakan intens pembiayan pendidikan, dosen, mahasiswa dan siswa kita termaktub secara jelas dalam pasal-pasal UU Sisdiknas, yang disebut Money Fulus Student. Anggaran mengikuti mahasiswa dan siswa di PTN maupun PTS. Pada konteks inilah bisa ditentukan indeks biaya yang langsung kepada seluruh mahasiswa kami ingin ada kenaikan yang signifikan di kemudian hari. Dan kita ingin agar fasilitasi percepatan transformasi pendidikan dibarengi dengan sarana dan prasarana  peningkatan mutu pendidikan kita yang jujur diakui tidak saja hanya di NTT tapi dibelahan pelosok slrh Indonesia mengalami hal yang sama.” Jelas Sofyan.

Karena itu agenda revisi UU Sikdiknas ini bisa jadi agenda bersama untuk dituangkan berbagai ide dan gagasan untuk melalukan yransformasi pendidikan tinggi. Tantangan ini harus dihadapi dengan komitmen kuat menyiapkan sarana prasarana pendidikan yang berkulitas demi lulusan yang berkualitas.

Sementar Wakil Gubernur NTT Drs.Josef A.Nae Soi sebagai keynote speach dalam seminar ini menyoroti antara lain UU no 12/2012 yang sudah dilupakan  banyak pihak sudah lupakan perkembangan pedagoging. Pedagoging menjadi stansar outpun lulusan seberapa hebatnya metode  pendidkan dan sarana prasarana tidak akan menghasilkan output yang dan outcome yang berkualitas untuk dipakai dalam dunia kerja dari lulusan,  maka  pedagoging dinyatakan tidak berhasil. Pedagoging lahir dari istilah Non scole, sekipe simus artinya kita belajar bukan untuk sekolah tapi kita belajar untuk hidup. Maka item-item dalam UU Dikti lebih menitikberatkan pada output dan outcome. Didalam UU  Cipta Kerja ada istilah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang jadi jiwa dari pedagoging dengan istilah Non scole, sekipe simus atau belajar bukan untuk sekolah, tapi belajar untuk hidup.
“Karena itu saya setuju dengan SEAMEO untuk bekerja sama dengan PT di NTT melalui LL Dikti XV yang akan memberikan dan pelatihan peningkatan kapasitas kepada tenaga guru dan dosen  dibidang transformasi  Digitalisasi. Apalagi dijaman transformasi digital.”

“NTT selalu dijuluki dengan tertinggal padahal tidak seperti itu. Padahal yang tertinggal adalah aksesbilitas baik infoemasi, komunikasi, infrastruktur lainnya. SDM NTT tidak kalah jika diberikan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam transformasi pendidikan. Sarpras infrastruktur pendukung peningkatan kualitas pendidikan sangat dibutuhkan. Elektrifikasi di NTT sudah meningkat. SEAMEO tidak akan berhasil jika tanpa sarpras pendidikan,  kebijakan program dan anggaran dan itu adalah tugas pemerintah menyiapkan. Pentahelix harus berkolaborasi yaitu pemerintah, PT, Media Massa, Dunia Usaha dan Masyarakat.” Ujarnya.

Wagub Nae Soi juga mendukung penuh kolaborasi pendidikan dan riset di PT agar outpun lulusan PT memberikan outcome. Ia juga sependapat UU pendidikan diubah. Dan pedagogik yang murni pendidikan adalah bimbimgan, pengajaran dan pelatihan atau riset sehingga hasilkan outpun dan outcome yang berkompetensi. Saya apresiasi PT di NTT membuka prodi sesuai kebutuhan di NTT sehingga NTT bukan Nanti Tuhan Tolong tapi Nikmat Tiada Tara.

Ade Erlangga Ketua Panitia seminar melaporkan sampaikan apresiasi kepada wagub Josef Nae Soi yang selalu beri motifasi dan dukungan kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi XV Kupang.

Ade Erlangga, sekretaris LL Dikti XV usai pembukaan kegiata  kepada media menjelaskan bahwa ini adalah seminar  ke- 9 SEAMEO sejak LL Dikti XV  berdiri di NTT.
“Dan LL Dikti  XV Kupang ingin seri yang terus dilakukan,  kami ingin PT di NTT itu  bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga nasional dan internasional.

Sekreatris LL Dikti XV Ade Erlangga

“SEAMEO CENTER  adalah lembaga internasional yang berpusat di Bangkok. Yang kita undang dalam Seminar selama  2 hari ke depan (20-22/12)  adalah 7 center SEAMEO. Yaitu SEAMEO  Psycil yang menangani masalah bahasa, SEAMEO  Psycim  yang menangani Matematika, SEAMEO Psycis yang menangani masalah Sains, SEAMEO Bioitrop  untuk rekayasa pertaniam,  ada SEAMEO CCP untuk PAUD yaitu pendidikan untuk para guru PAUD, dan  SEAMEO Rekfon untuk kesehatan dan gizi.” Papar Erlang
“Kalau Biotrop ada di IPB, Rekfon ada di Fakultas Kedokteran UI, lalu ada center Bahasa di Jakarta Selatan, yang Matematika di Jogya, dan Sains di Bandung. ” jelasnya lagi.

“Jadi tujuh lembaga ini akan melakukan penjelasan kepada pada Pimpinan PT se-NTT tentang program-program apa yang mereka geluti dan bisa dikerjasamakan dengan PT. Tujuannya adalah PT dengan aturan Kampus Merdeka kan ada 3 semester yang mahasiswa bisa belajar di luar Prodi. Jadi satu semester mereka bisa belajar di dalam kampus dan 2 semester bisa dipelajari di luar kampus. Yaitu bisa dengan magang, melakukan bisnis, bisa juga melakukan pembelajaran dan pengajaran, juga dengan kerja lembaga-lembaga multi nasional, BUMN, atau BUMD. Bahkan kerjasama yang dilakukan SEAMEO ini bisa dijadikan salah satu untuk menutupi atau melengkapi kerjasama tersebut. Misalnya Biotrop, kan biasanya adalah lembaga yang sudah lama dan betuk-betul bisa melakukan rekayasa pertanian. Apalagi di NTT daerah kering bisa dilakukan rekayasa kira-kira tanaman apa yang cocok diwilayah kering dan itu bisa dijadikan lahan bisnis juga. Misalnya penelitian rekayasa tanaman untuk pengembangbiakkannya bibit tidak perlu pakai biji lagi, tapi dengan rekayasa pertanian bisa ditanam dalam jumlah yang jutaan dan dengan metodologi yang bisa direkayasa seperti ini bisa digarap oleh PT untuk bisa memberdayakan atau bisa menguatkan reinfusing. Mahasiswa jika dibekali dengan ilmu pengetahaun seperti itu mereka bisa lakukan bisnis juga. Jadi tujuh center itu yang kita tawarkan kepada PT, silahkan melakukan kerja sama dan LLDIKTIXV yang memfasilitasinya. Makanya tadi kita lakukan MoU antar LLDiktiXV dengan SEAMEO CENTER tadi. Kerjasama bisa dalam bentuk training, bisa lakukan usaha bareng, bisa lakukan kerjasama dalam konteks kampus merdeka tadi, PT di NTT magang ke SEAMEO, atau bisa mengirimkan expert-expert dari SEAMEO ke PT di NTT. Jadi banyak sekali manfaatknya bagi PTN dan PTS di NTT. Jadi PT di NTT sebaiknya memanfaatkan SEAMEO ini untuk peningkatan kemampuan kompetensi dosen dan para mahasiswa. Seminar LL Dikti XV dengan SEAMEO baru pertama kalinya dilakukan dengan adanya LL Dikti XV ini.” Demikian penjelasan Sekretaris LLDikti XV.|| juli br