Ini sikap dan janji Anita J.Gah usai serap aspirasi dari kepala SD dan SMP 2 Kecamatan di Amarasi

Daerah Pendidikan Politik

Oelamasi, TOP News NTT ■■ Politisi Partai Demokrat Anita Jacoba Gah,SE lanjutkan program ‘belanja masalah’  atau serap aspirasi masyarakat di bidang pendidikan dalam mengisi masa reses pertamanya sebagai legislatif  di tahun 2020 untuk 3 kecamatan di kabupaten Kupang yaitu Kecamatan Kupang Timur, Amarasi Barat dan Amarasi Timur. Kegiatan yang pusatkan di Aula Dispen Kabupaten Kupang ini digelar pada Rabu, 11/3/2020.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini,  bahwa pada Selasa, 12 Maret 2020 Anita sudah menggelar kegiatan yang sama berpusat di SMPN 1 Kupang Tengah dengan menghadirkan  para Kepala SD dan SMP negeri maupun swasta di kecamatan Kupang Tengah, Kupang Barat dan sebagian Kupang Timur. Aspirasi yang digali adalah tentang masalah dan kendala serta kebutuhan dunia pendidikan terutama terkait pengusulan dan penyaluran dana PIP.

Foto bersama Politisi Partai Demokrat Anita J.Gah dengan Kadispend kab.Kupang dan para kasek Amarasi Barat dan Timur

Pada hari kedua yang dihadiri langsung oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan yang menerima dan memimpin langsung pertemuan ini dengan menghadirkan para pengawas dan Kepala SD dan SMP baik negeri, swasta dan GMIT dari tiga kecamatan tersebut.

Imanuel Buan kepada Anita, menyatakan terima kasih kepada Anita Gah yang sudah bersedia mengunjungi mereka sampai ke kabupaten Kupang. “Kami sangat apresiasi dan terima kasih kepada bu Anita karena selama ini hanya beliau sebagai anggota DPR RI dapil 2 NTT yang mau berlelah kunjungi kami di kabupaten Kupang. Karena itu berharap para kasek dan pengawas dapat memanfaatkan kunjungan, tatap muka dan dialog ini dengan baik mengungkapkan apa saja yang menjadi kendala dan masalah serta kebutuhan sekolah demi menyelenggarakan proses pendidikan. Namun dengan membatasi diri pada apa yang jadi tupoksi Anita Gah sebagai legislatif yaitu menjaring aspirasi, memperjuangkan dan mengawasi.” Tandas Imanuel.

Kepada Anita Gah Imanuel Buan melaporkan bahwa di Kabupaten Kupang ada 68 ribu lebih siswa yang diusulkan peroleh dana PIP. Namun yang sudah dilaporkan menerima berdasarkan data Dinas Pendidikan hanya ada 49 ribu siswa SD SMP. Namun data Dirjen Pendidikan yang dipegang Anita menunjukkan sudah 59 ribu siswa penerima Dana PIP sampai tahun 2019.

Keheranan Anita makin besar ketika mendengar pengakuan para kasek SD dan SMP dari kecamatan Amarasi Barat dan Timur bahwa belum ada siswa yang menerimanya. Baru sekitar 0,01 persen yang menerima. Bahkan ada SD dan SMP yang sama sekali belum menerima.

Dapati perbedaan antara data kasek dan data Dirjen serta pengakuan pihak kasek tersebut Anita nyatakan akan turun langsung ke sekolah-sekolah dan bank untuk menelusuri data valid penerima Dana PIP di kabupaten Kupang. Alasannya  karena Selasa, 10/03/2020 dari Kecamatan Kupang Tengah, Kupang Barat dan Kupang Timur juga ada beberapa kasek akui masih banyak siswa yang diusulkan belum menerima dana PIP sejak tahun 2019. “Saya akan turun ke sekolah-sekolah dan Bank penyalur (BRI) untuk meminta data valid pencairan dana PIP selama 2019 di kabupaten Kupang. Karena untuk tahun 2010 saja menurut data Dirjen yang saya peroleh sudah cair sejumlah 59 ribu lebih siswa SD dan SMP di kabupaten Kupang yang peroleh Dana PIP selama tahun 2019. Ini sangat mengesalkan karena saya sebagai wakil anda di Senayan sudah perjuangkan anggaran PIP untuk NTT tapi seperti ini faktanya bahwa ada sekolah di Amarasi Barat dan Timur siswanya belum menerima dana PIP. Lalu kemana dana sebesar Rp31 M itu? Apakah bapa ibu  kasek tahu jika siswanya yang sudah ada sk mereka sudah menerikandana PIP? Saya membuka diri bagi bapa mama kasek jika ada hal yang ingin dikomunikasikan ada Rumah Aspirasi Anita Jacoba Gah untuk semua pengaduan masyarakat di Oesao dan Kupang.” Ujarnya.

Hal-hal yang ingin di dengar oleh Anita dalam pertemuan kali ini adalah tentang Rehab, Bangun Ruang Baru, Lab, perpustakaan, dana PIP dan dana BOS seperti apa penyaluran dilapangan. Apakah ada masalah dan kendala,  serta seperti apa kebutuhan untuk diperjuangkan di Senayan. “Jika ada kebutuhan rehab dan bangun baru ruang kelas serta siswa yang belum dapat Dana PIP, saya minta para kasek memasukkan data dan daftar kebutuhan rehab maupun bangun ruang baru yang masih dibutuhkan di 3 kecamatan ini. Agar bantuan anggaran tepat sasaran.” Ujae Anita meminta.

Anita juga buka-bukaan bahwa sudah ditetapkan Rp75 triliun alokasi anggaran untuk NTT. “Dari data Kadis ads 45 persen sekolah yang masih rusak di Kabupaten Kupang dan saya  berkomitmen memperjuangkan 20 persen dari kerusakan sekolah tersebut.”

Anita janji ia akan meninjau ke lapangan dan mempotret sendiri kondisi sekolah yang rusak dan butuh rehab maupun dibangun baru dijadikan skala prioritas.

Saya akan ketemu bupati Kamis, 12/03/2020 dan akan angkat semua aspirasi yang diserap dua hari ini.
Anita akan dengan tegas ingatkan Menteri Pendidikan bahwa Jokowi dapat suara 80% dari NTT dan ada anggaran 3 T sehingga NTT harus diprioritaskan.

“Semua data ini dan rekam foto ruang kelas dan ruang lab yang butuh rehab dan bangun baru untuk diperjuangkan di Senayan.” Tegas Anita.

Untuk PIP Anita membuka data dari Kadis bahwa asa 58.538 ribu sisws dapat pIp dengan anggaran 31 Miliar dapat PIP.
Saya ingin pertanyakan kepada kasek apakah tahu para siswa ini dapat PIP dan sudah menerimanya? Jangan-jangan dana PIP terdebut para siswa bwlum.menerima tapi ada mengendap di Bank karena para kasek.tidak di kasi tahu. Atau pak kadis sendiri tidak tahu ada disekolah mana saja dan sudah terima tidak mereka dana PIP itu. Saya sudah perjuangkan untuk siswa di NTT tapi sampai ke Kabupaten Kupang ternyata dana 31 miliar tidak diterima para siswa. Untuk Amarasi Timur san Barat bisa usulkan lewat Dinas Pendidikan dan Rumah Aspirasi.

Kadis Ima Buan jelaskan ia sendiri tidak tahu dimana saja ke-58 ribu siswa SD dan SMP yang ada dalam PIP data 2019 sudah peroleh Dana PIP tersebut karena ia hanya dapat data dari Admin PIP. Ia beralasan sistem yang masih lemah dan harus dibenahi.

Kasek dari Amarasi Barat Yumenus Noti SD Tubaun 1 sampaikan bahwa Dana PIP di sekolahnya diusulkan berhak dapat tapi hanya seperti 129 siswa tapi yang dapat 37 siswa. Ia minta kawal proses ini agar seluruh siswa bisa dapat. Rehab dijanjikan akan dapat dana Kementerian tapi belum turun sampai hari ini. Di Amarasi Barat sudah ada 5 sekolah yang dapat dana rehab.

SDI Bismarak Dofilus Bilaut ungkapkan bantuan rehab kementerian yang belum dapat. Dana PIP 2019 ada.masalah karena Sekolah usulkan 76 siswa tapi dapat 43 siswa. Fakta bahwa siswa yang dapat bukanlah yang berhak dapat dan masalah honor komite yang sudah tidak dibayarkan.

SMPN 7 amarasi barat Firda wakasek keluhkan kondisi sekolah yang masih sangat darurat. PNS hanya kasek tapi seluruh guru honor komite saja. Belum ada juga siswa mereka dapat PIP. Gedung sekolah bisa rubuh kalau ada badai sedikit saja.

Plt.kasek SD Lili hanya ada 3 ruang semi permamen dan dua ruamg darurat saun dan dinding. Sudah ada kunjungan dari Kenterian PUPR bahwa kondisi sekolah tidak ada sana bangun baru hanya dana rehab. Juga tenaga guru hanya 4 empat dua speisifikasi guru kelas 2 ada mapel agama.dan pjok sehingga dibantulan jadi guru kelas. Hanya dirinya saja yang PNS dan letak sekolah adalah daerah 3 T sehingga dapat dananya. Dan minta motor dinas.

Yehezkiel Midi SDN Mire amarasi barat jelaskan sekolah ini hanya ada rumah darurat dengan 4 ruang sejak 2014 dan hanya di ditopang dengan 4 tiang dan kalau ada angin kencang dikit bisa rubuh.minta bangun baru 3  ruang kelas dan 1 ruang kantor. PIP juga belum dapat dan minta Anita turun untuk lihat dan foto sehingga bisa perjuangkan di pusat.

Marselina Nubatonis kased SDN Tofa Amarasi Barat ada ruang retak berat minta direhab. Plafon 8 ruangan juga rusak berat. Dana PIP tidak tahu ada sapat tidak dari 132 siswa.

Pengawas SD Amarasi Barat menjelaskan bahwa SDN Lili kena musibah 3 ruangan rubuh tapi belum diperbaiki sehingga ganggu PKBM sehingga minta Anita perhatikan sungguh-sungguh.

SDN Melbaun ada 4 ruangan rusak berat dan minta Anita bisa beri perhatian untuk rehab ruangan. Usulkan agar 20 SD di Amarasi Barat 406 siswa harus dapat PIP.

SDN Ruanrete juga keluhkan ruangan yang rusak parah dan hanya 1 ruangan yang berfungsi dan seluru siswa dari 6 kelas dan pegawai dalam satu ruangan yang disekat jadi 2.

Rehab maupun bangun ruangan krlas baru memang dananya ada di Kementerib PUPR. Tapi saya akan bicara ke Menteri pendidikan untuk bangun baru atau rehab ruangan kelas di Amarasi Barat.

Jawaban Anita J.Gah terhadap keluhan para kasek adalah bagi sekolah yang punya kebutuhan rehab ruangan rusak ringan dan berat maupun bangun baru bisa wa ke nomornya atau ke Rumah Aspirasi dengan data lengkap foto dan sebagainya.

Sedangkan bagi sekolah yang siswanya belum peroleh Dana PIP,  Anita minta data siswa harus masuk data Dapodik dan para kasek  diminta perhatikan benar kinerja operator sekolah agar jangan orang-orang titipan sehingga data siswa  valid dan penerima adalah siswa yang pantas dapat dana ini yaitu masyarakat miskin. Agar nama siswa dapat diinput, nama ibu kandung harus ditulis dengan benar karena nama ibu kandung juga  masuk dalam data Dapodik Kementerian Pendidikan Nasional.

Selain itu Anita ingatkan para kasek untuk kawal dana PIP,  jika sk sudah keluar maka harus segera beri rekomendasi agar siswa ambil dana PIP ke Bank. “Karena ada fakta dana baru di transfer ke rekening siswa ketika siswa datang ke bank dengan rekomendasi kasek. Jadi selama siswa tidak datang ke bank dengan rekomendasi kasek maka dana tersebut tidak di transfer ke rekening siswa kemana dana tersebut? Jangan sampai dana tersebut mengendap di Bank padahal sudah diperjuangkan. Sehingga Anita minta kepada para kasek untuk telusuri dana tersebut begitu dapat sk baik dari dinas maupun rumah aspirasi harus segera diberi rekomendasi. Saya janjikan jika lewat rumah aspirasi maka berapapun diminta akan diperjuangkan. Sedangkan untuk kebutuhan guru memang NTT masih kekurangan guru dan sudah perjuangkan di pusat tentang pengangkatan tenaga guru honor sebagai ASN.” Ujarnya.

Untuk pendekatan pelayanan penyerapan aspirasi, Anita  berencana akan membuka rumah aspirasinya di Amarasi Barat dan Timur.

Yos Salu pengawas Sekolah Amarasi Timur dan minta agar ibu Anita sampai ke sekolah-sekolah yang butuh rehab maupun bangun ruang kelas baru yaitu : SD Fatufoaf minta dibangun 1 ruangam baru, rehab berat SD Fatufefat. SD Riung minta bangun ruang baru. SD Katholik Nahe, SDN Oelaka, SD Lenoraen.

PIP 2020 akan diusulkan dari awal April dan akan sampaikan formulir ke masing-masing sekolah Amarasi Barat dan Timur. Kamis, 13 Maret 2020 Anita berkunjung ke Wakil Bupati Kupang Jery Manafe.■■ juli br