Orasi politiknya  Ketua umum partai Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan bahwa Partai Golkar telah memastikan untuk suara 85% NTT adalah milik pak Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. “Target untuk presiden Jokowi sudah diputuskan di NTT kita tergetkan 85% adalah target kemenangan Jokowi di NTT”, Ungkapnya.

Kegotong-royongan merupakan sebuah model yang selalu ditampilkan oleh partai Golkar, dimana sering pemimpin partai adalah seorang gubernur, wakil gubernur, atau bupati. Namun di NTT memberikan seorang kader muda NTT yang menjadi pemimpin. Ini adalah sebuah apresiasi, ungkap ketua DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Dalam sela-sela orasi politiknya.  “Biasanya ketua itu Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati. Tetapi seorang kader muda bisa mengengolah NTT secara gotong royong ini lah model partai Golkar kedepan”. Ungkap DPP partai Golkar.

Sebelum memulai orasi politik, ketua DPP Partai Golkar membakar semangat kader dan simpatisan yang memadati ruang  Aula GOR Oepoi dengan membacakan sebuah pantun ; “WALAU INDAH BUNGA SEROJA. TAK SEINDAH BUNGA KEMUNING. HATI SIAPA TAK BANGGA. DATANG KE KUPANG PENUH BENDERA KUNING. BUNGA MELATI BUNGA SEPATU. BEWARNA WARNI INDAH DI PANDANG . JIKA SEMUA PARTAI GOLKAR BERSATAU. GOLKAR NTT PASTI MENANG”  di akhiri dengan tepuk tangan yang meriah.

Dalam pemilihan kali ini partai golkar menargetkan dalam target nasionalnya bahwa 18% atau 110 kursi untuk DPR RI. Dan untuk NTT target 20%  dimana 4 kursi DPR RI dan 18 kursi DPR Provinsi. Hal ini disampaikan ketua DPP Partai Golkar dalam wawancara bersama para awak media yang hadir. Dalam lanjutannya mengatakan Strategi kemenangan partai golkar adalah konsolidasi dan semangat turun kebawah dengan mengurangi orang yang tak ingin ke TPS. “Strateginya konsolidasi,dan semangat turun kebawah dan sekarang mengurangi orang yang tidak ke TPS, jadi kalau orang disini kita suru ke TPS parti dia akan pilih Jokowi” ungkap ketua DPP Patrai Golkar.

Kehadiran ataupun kunjungan presiden ke NTT yang sudah 8 kali juga merupakan hal yang  baik jika terget kemenangan di NTT adalah 85% untuk Jokowi  adalah hal yang perlu. “Sehingga jika terget  kemenangan di NTT adalah 85%  maka itu adalah hal yang perlu. “  ungkapnya dalam sela-sela orasi politik.

Kehadiran kader-kader  Golkar di Senayan  juga merupakan salah satu hal yang baik dimana merakalah yang akan mendukung  kerja pak Joko Widodo.  “ Tetapi kita juga harus mendukung Pak Jokowi di parlemen dengan kader – kader golkar yang kita kirim ke Senayan” Ungkap Ketua DPP Pertai Golkar

Kedepannya pertai Golkar akan menyediakan lapangan kerja, ini dilihat melalui perjuangan pak presiden yang telah memangkan angka pengangguran sebesar 6% dan kemsikinan turun di bawah 9%. Hal ini pula diungkapkan oleh ketua DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto. “Jadi kedepan salah satu program dari partai golkar adalah menyediakan lapangan pekerjaan nah kita melihat bahwa pengangguran selama pemerintahan pak Jokowi sudah turun di bawah 6% jumlah di masyarakat miskin turun dibawah 9%”.

Dalam orasi politiknya  mengatakan pula bahwa “Presiden mengumumkan ekonomi digital tanggal 4  April 2018, dan pemilu berada pada bulan April dan infrastuktur sudah lengkap.  Infrasturkturnya  4G  sudah lengkap di Indonesia Barat,  dan 90% Indonesia Timur. Dan tahun ini di harapkan semuanya selesai. Nah, nanti sesudah 4 April baru kita pikirkan infrastruktur yang untuk 5G dan dengan ekonomi digital Indonesia berpotensi 2030 menjadi negara terbesar nomor 10 di dunia”.

“Jadi Indonesia tidak bubar apalagi punah Indonesia akan menjadi negara besar dan selama ada partai Golkar kita kawal Republik Indonesia.  Kita bangun kejayaan Republik Indonesia”.  Ungkapnya.

Dan diakhir orasi politik ketua DPP Partai Golkar, Bapak Airlangga Hartanto membacakan sebuah pentun untuk membakar semangan para kader dan simpatisan partai Golkar NTT.

“Memetik bunga di dalam taman. Memancing ikan di dalam kolam. Walau banyak partai bertaburan . Hanya GOLKAR yang jadi pilihan . Nona Kupang pandai menyanyi  Suaranya merdu indah sekali. Jokowi-Makruf pilihan kita. PANCASILA Jaya NKRI Harga Mati ”

(*Epy Manu – Editor : Arif M.Bait