Bupati dan Wabup Belu beri pesan khusus kepada petani dan PPL Food Estate

Birokrasi Daerah Pertanian

KAKULUK MESAK, TOPNewsNTT||Bupati dan Wakil Bupati Belu, Agus Taolin dan Aloysius Haleserens gelar acara tatap muka dan diskusi demgan para petani yang tergabung dalam Pokja, Pemilik Lahan dan PPL bertempat di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak (Senin, 30/8).

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan sinergitas, koordinasi serta motivasi kerja demi sukseskan program  Food Estate.

Bupati mengatakan bahwa Food Estate akan bermuara akhirnya pada tujuan menjadikan kabupaten Belu  sebagai penghasil produk pertanian (jagung, padi dan sorgum) yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga.

“Demi sukseskan program Food Estate perlu adanya kerja sama lintas sektor, koordinasi dan komunkasi intens yang harus dijaga dan ditingkatkan. Kerja ini harus sama-sama, pemerintah sendiri tidak akan bisa. Camat, pemilik laha  berjalan sendiri juga tidak bisa. Karena kalau punya lahan tapi alat tidak ada, air juga oramg tutup.mau berjalan bagaimana? Jadi mari kita kerja sama-sama untuk kebaikan kita bersama.” Ajaknya.

Ia juga minta semua progres dan masalah di lapangan harus dilaporkan agar dicari solusi dengam cepat dan tepat secara bersama-sama agar pekerjaan tetap berjalan dengan efektif dan cepar selesai.

“Ada masalah di lapangan, PPl bicara dengan kepala Dinas. Apa yang kita kerjakan bersama tentu akan hasilkan sesuatu yang baik bagi kita bersama. Jadi semuanya kerja bersama secara baik dan ada masalah kita diskusikan bersama. Petani dan PPl saya minta jangan hiraukan hasutan karena akan kurangi semangat kerja. ” Anjurnya.

Wabup Alo Haleserens sebagai ketua Food Estate Belu minta kepada PPL agar kenali kelompok serta anggota petaninya  dan lokasi lahannya yang akan ditanami.

“Untuk PPL diluar Raimanuk, Tastim, Raihat dan Tasbar semuanya masuk ke sini tanpa kecuali tidak perlu diperintah, tidak perlu dikasoh aba-aba. Pagi standby disini, kenali anda punya grup, jaga setiap anda punya bidang.” Tegas Wabup meminta.

“Tehnik kerjanya adalah harus kerja rajin, jangan sampai orang bicara kita manusia malas. Orang Belu tidak ada yang malas, orang rajin semua. Sudah dikasih air, bibit, pupuk, obat semua gratis. Lahan sudah diolah, sekarang tingga ditanami.” Katanya memberi semangat.

Selain itu wabup juga ingatkan para petani bahwa hasil kerja mereka adalah untuk mereka sendiri.

“Kami datang mau pastikan bapa mama akan menikmati sesuatu yang lebih dalam tiga bulan kedepan.  Jadi bapa mama tidak perlu tanya ini ini semua hasilnya siapa yang dapat. Karena semuanya untuk bapa mama.” Jelasnya.

Ia juga menekankan agar para petani untuk tanamkan hal positif dalam diri,  buang jauh ego dan janga mau diprovokasi oleh orang-oramg tidak bertanggung jawab.

“Kita harus berpikir 3 bulan kedepan akan panen jagung yang hasilnya 7 ton per hektar. Kita semua adalah pengaman diwilayah kita sendiri. Jangan hanya harap para petugas.” Tandasnya.

Usai dialog dan tatap muka, bupati dan wakil bupati bersama anggota pokja, pemilik lahan dan PPL langsung menuju lolkasi Food Estate Blok C. Mereka pasang patok dan menarik tali untuk menanam jagung sedangjan di ok A ditanami sorgum.

Hadir pimpinan dinas instansi terkait.|| juli br