BANK NTT-DPD REI NTT EXPO 2020 semester 1 ditutup dengan 131 unit rumah terjual, 35% kaum milenial

Ekonomi Bisnis Perumahan rakyat Regional

NTT, TOP News NTT■■ Hal ini dinyatakan  Boby Ptoby kepada media, usai penutupan Bank NTT-DPD REI NTT 2020 pada Minggu, 1 Maret 2020 di Atrium Lippo Plaza Kupang, bahwa  sampai pukul 18.00 wita  pencapaian penjualan sebanyak 131 unit atau 62% dari target 250 unit yang terdiri dari 125 rumah subsidi 6 unit rumah komersial, demgan total anggaran Rp26,7 miliar.

Boby akui bahwa total penjualan pada EXPO 2020 memang agak rendah dari ekspetasi.  Karena target dari Bank NTT kepada DPD REI NTT  besar yaitu 250 unit di triwulan I dan 500 unit sampai semester 1. Namun dengan optimis Boby nyatakab bahwa pencapaian 131 unit rumah di EXPO 2020 bukan kegagalan tapi ini sebuah kesusksesan. Walau target belum tercapai. Alasanya menurut Boy, karena tujuan sebenarnya EXPO 2020 dan EXPO tahun-tahun sebelumnya  bukan hanya menjual rumah, tapi juga untuk mengedukasi masyarakan bagaimana memanajemen keuangan terutama kaum nilenial dengan menginvestasikan untuk pembelian rumah bersubsidi.
“Kami memang baru capai 62% yaitu 131 unit rumah terjual dengan total anggaran Rp26,7 miliar pada EXPO selama 10 hari ini ( 21 Pebruari sampai dengan 1 Maret 2020)  dari target 250 unit rumah. Namun tujuan kita tercapai yaitu bagaimana mengedukasi masyarakat terutama kaum milenial untuk menggunakan uang dengan benar dengan membeli rumah bersubsidi. Buktinya selama 10 hari 35% pembeli adalah kelompok masyarakat usia 20-40 tahun, dimana sebelumnya yang terjadi pembeli rumah adalah masyarakat berusia 40 tahun ke atas. Pada EXPO 2020 yang gelar untu urban dan milenial ini 35% asalah berusia 20-40 tahun. Dan ini perkembangan baik artinya sosilisasi kami untuk kelompok dibawah 40 tahun mulai berpikir serius menginvestasi uang untuk rumah berhasil.” Jelss Boby gembira.

Kondisi triwulan pertama 2020 belum terpenuhinya target penjualan, menurut Boby karena pengalaman tahun 2019 dimana masyarakat  masih takut ambil rumah subsidi karena kondisi dimana kuota rumah  subdisi habis sedangkan mereka sudah  masukkan berkas namun belum berhasil memiliki rumah subsidi, maka mereka jadi malas dan tidak  mau kembali ajukan. Mereka kecewa sehingga pada EXPO 2020 mereka enggan mencoba kembalikan ajukan permohonan. “Karena itu saya infokan lewat media ini, kuota rumah bersubsidi sudah ada, karenanya saya ajak masyarakat yang pada 2019 belum peroleh rumah walaunsudah masukkan berkas untuk kembali dan gunakan dengan baik kesempatan dan ketersediaan kuota ini,  agar dapat miliki rumah karena kuota sudah ada.” Ajak Boby.

Boby juga menginformasikan kabar gembira dari Kementerian PUPR RI bahwa Menteri Keungan RI, Sri Mulyani sudah upprove atau menyetujui anggaran  Rp1.2 triliun dengan  skema  Selisih Suku Bunga. Skema berubah ke SSB akan memperpendek waktu subsidi pemerintah yaitu dari 20 tahun ke 5 tahun saja (Rp.1.090.000/bulan), tahun ke-6 cicilan naik menjadi Rp1.300.000/bulan. Dengan skema SSB (Selisih Suku Bunga) yang  mencakup 332 unit rumah,  biasanya butuh anggaran Rp22 trilyun. Tapi anggaran turun hanya  Rp1.2 triliun. Dengan skema SSB, akan ada perubahan besar dalam jangka waktu subsidi. Yaitu jika sebelumnya subsidi sampai 20 tahun, maka akan berubah menjadi 5-7 tahun saja. Maka saya sebagai ketua DPD REI NTT himbau  jika ada kuota ini maka segera ambil sekarang,  karena subsidi masih  sampai 20 tahun. Karena dengan skema baru SAB, maka subsidi hanya  5-7 tahun. Karena APBD saaat ini  sedang berat (ada defisit) maka skema agak berubah.” Tandas Boby.

Untuk kaum milenial tercapai target sekitar 20-40 thn 35%dr total.132 unit. Ini sukses karena sblmnya kaum.milenial.kecl sekali…dan pada expo 2020 kaum.milenial meningkat jado 35 persen. Karenanya kami dengan bank NTT buat program untuk kelompo milenial untuk miliki rumah. Dengan skema baru subsidi hanya 5 tahun, tahun ke-6 akan naik karena tidak.disubsidi maka naik sampai Rp1.3 juta jika dengan bunga 11%. Maka masyarakat ambil sekarang karena subsidi 20.tahun maka hanya bayar 1.090.000.

Di NTT saat ini masih ada  90.535 unit rumah deadlock, 364 ribu unit rumah tidak layak huni. Sedangkan di Kota Kupang jelas Boby, ada 3.860 ribu rumah tidak layak huni. “Kondisi ini terjadi karena masih banyak masyarakat memiliki penghasilan tidak tetap. Maka saya sarankan untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap, sebaiknya  pembayaran penghasilan tunia harus dimasukkan dulu ke dalam rekening bank baru diambil untuk modal dna sebagainya, sehingga ada record transaksi yang bisa jadi bahan pertombangan bank untuk meloloskan permohonan kepemilikan rumah. Jadi bagi masyarakat dengan penghasilan tidak tetap harus ada record transaksi bank” sarannya.

Saat ini kuota sisa khusus ke bank NTT adalah 500 unit. “Namun kita sudah berkoordinasi dg BPBD untuk tambah 5000 unit lagi. Namun pada semester pertama 2020 kita harus mampu capai target 500 unit, sehingga kita bisa minta lagi tambahan kuota 500 unit untuk semester 2. Karena jika kita bisa bisa capai kuota penjualan sampai 500 unit rumah maka kita bisa minta pada semseter kedua sebanyak 500 unit lagi. Kalau tidak capai target, maka kuota kita akan dicaplok untuk wilayah lain karena penyerapan yang rendah untuk program FLPP dan BP2BT. Karena itu saya himbau masyarakat yang belum punya rumah segera ambil kesempatan semester pertama ini.” Ujar Boby.

Upaya yang akan dilakukan REI NTT untuk meningkatkan penyerapan anggaran bagi program FLPP dan BP2TB yaitu dengan lebih tingkan sosialisasi ke masyarakat. “Upaya yang sudah dilakukan kami rasa sudah maksimal yaitu dengan expo 2 x setiap tahun.  Dan saya yakin kita akan capai target dan akan tetap sosialisasikan ke masyarakat ke depan lebih gencar dilakukan agar bisa melebihi target.” Tandas Boby diakhir wawancara.

Sony Pelokila, wakili Bank NTT menyatakan bahwa jika target belum 100 persen namun pencapaian selama 10 hari expo bisa sampai 62% atau 131 rumah dengan total anggaran Rp26,7 miliar sudah lumayan. Karena masih ada 3 bulan lagi untuk capai 100 persen target 500 unit rumah.

Sony meminta semua pimpinan REI di seluruh kabupaten kota ikut mensosialisasikan program ini agar penyerapan anggaran bisa tercapai sehingga pada semester kedua bisa diminta lagi 500 unit untuk program FLPP san BP2TB. “Bank NTT akan terus mendukung upaya REI NTT. Ingat rumah, ingat REI.” Ujar Sony diakhir sambutan.

Penutupan Expo Bank NTT-DPD REI NTT EXPO 2020 diakhiri dengan pemberian hadiah lomba-lomba.■■ juli br